Bakteridapat hidup di tanah, air, mata air panas yang asam, limbah radioaktif, hingga kerak Bumi. Bakteri juga menjalin hubungan simbiosis dengan tumbuhan dan hewan. Sebagian besar bakteri belum diketahui karakternya, dan hanya sekitar 27 persen filum bakteri yang memiliki spesies yang dapat ditumbuhkan di laboratorium.
Jakarta - Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu yang hidupnya bebas dan bisa ditemukan dimana saja bahkan di udara, tanah, air, debu dan ada dalam tubuh makhluk hidup termasuk manusia. Penasaran, apa saja ciri-ciri bakteri, struktur dan fungsinya?Kata bakteri berasal dari bahasa Yunani 'bacterion' yang artinya batang kecil. Ukuran dan bentuk bakteri sangat kecil dan sulit dilihat tanpa alat mikroskop. Selain kecil, bakteri merupakan organisme terbanyak dari semua organisme yang dari e-Modul Biologi Kelas X yang disusun oleh Anyta Kusumaningtias, berikut ini ciri bakteri secara umum yang perlu kamu ketahui agar lebih jauh mengenal mikroorganisme satu ini. Ciri-ciri bakteri yaituTermasuk organisme berdiameter 0,5 - 1 mikron dengan panjang 1-20 mikronUkuran yang sangat kecil itu membuat bakteri hanya bisa dilihat lewat mikroskopUmumnya bakteri hidup berkoloni dan merupakan uniselulerDinding sel tersusun dari mukopolisakarida dan peptidoglikanBeberapa bakteri, khususnya yang bersifat patogen, tubuh bagian luar dilindungi kapsul yang terbentuk dari lendir disekresikan sendiri oleh bakteriMemiliki plasmid yaitu DNA berbentuk sirkulerBerkembang biak secara vegetatifBentuk tubuh beraneka ragamTidak berklorofilBersifat prokariotik atau memiliki inti sel tanpa membran intiHidupnya bersifat autotrof dan heterotrofBeberapa bakteri memiliki flagela sebagai alat gerak, sebagian lain tidak memiliki flagelaJika kondisinya tidak bagus, bakteri bisa membentuk endospora untuk melindungi bakteri dari panas dan gangguan alamBakteri sifatnya kosmopolit atau berhabitat luasDalam sitoplasma terdapat ribosom sebagai sintesis protein, namun tidak ada organel seperti mitokondria,retikulum endoplasma, badan golgi, atau Sel Bakteri dan FungsinyaTubuh bakteri terdiri dari beberapa bagian, berikut ini penjelasan struktur bakteri dan atau Lapisan LendirLapisan terluar pada tubuh bakteri yang fungsinya sebagai pelindung untuk menjaga sel dari kekeringan. Selain itu untuk membantu pelekatan sel bakteri pada sel lain substrat. Kapsul merupakan pelindung yang tebal sedangkan lapisan lending pelindung yang SelTermasuk pelindung bakteri yang terbuat dari bahan peptidoglikan gabungan antara protein dan polisakarida. Fungsi peptidoglikan adalah mempertahankan bentuk sel, melindungi dan menjaga sel agar tidak mudah PlasmaLapisan pelindung yang terbuat dari bahan protein dan fosfolipid. Fungsinya untuk membungkus sitoplasma, membentuk mesosom, hingga mengatur pertukaran zat baik itu di dalam maupun di luar yang berasal dari penonjolan membran sel ke arah sitoplasma, berfungsi untuk menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat pembelahan sel, dan menerima DNA ketika koloid yang mengandung molekul organik, garam mineral, DNA, kromosom, dan ribosom. Fungsinya sebagai tempat reaksi metabolisme sel genetik dalam sel bakteri yang terdiri dari DNA kromosom dan DNA non kromosom plasmid. DNA kromosom berfungsi untuk menentukan sifat metabolisme bakteri, sedangkan DNA nonkromosom untuk menentukan sifat tertentu seperti sifat patogen, sifat fertilitas, dan juga fimbriae atau jika banyak disebut pillus yaitu rambut-rambut kecil, kaku, dan pendek yang berfungsi untuk membantu bakteri menempel pada media tempatnya hidup dan melekatkan diri dengan sel bakteri lain sehingga terjadi transfer gerak bakteri yang tersusun dari senyawa protein dan terletak di dinding Bakteri untuk KehidupanBakteri bisa jadi menguntungkan dan merugikan bagi kehidupan kita. Contoh bakteri yang menguntungkan misalnya Lactobacillus casei untuk pembuatan yoghurt dan keju, Bacillus brevis untuk membuat antibiotik tirotrisin, dan Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar contoh bakteri yang merugikan yaitu yang menyebabkan penyakit untuk manusia seperti Vibrio cholerae, Salmonella typhi, Leptospira, atau bakteri penyebab makanan basi yaitu Leuconostoc penjelasan di atas, ciri-ciri bakteri dapat kita lihat juga dari cara bakteri bereproduksi yang dapat terjadi secara seksual yaitu lewat transduksi, transformasi, dan konjugasi, atau secara aseksual dengan membelah diri atau pembelahan biner. Simak Video "Google Sediakan 11 Ribu Beasiswa Pelatihan untuk Bangun Talenta Digital" [GambasVideo 20detik] pal/pal
Bakteripengikat nitrogen yang hidup bersimbiosis dengan akar polong-polongan adalah rhizobium (dikenal dengan sebutan bakteri bintil akar). Jawaban: d 5. Berikut merupakan jenis-jenis bakteri yang berperan dalam industri makanan, kecuali a. Leunostoc dextranicum b. Lactobacillus bulgaricus c. Lactobacillcus casei d. Streptococcus lactis e.
Setelah kegiatan pembelajaran 1 ini diharapkan dapat Mengidentifikasi ciri-ciri dan struktur bakteri Memahami Klasifikasi Bakteri Mengidentifikasi cara hidup bakteri Menjelaskan cara reproduksi bakteri B. Uraian Materi Peserta didik yang cerdas, tentu sudah pernah mendengar istilah bakteri, kan? Tanpa kamu sadari, bakteri ini ada di mana-mana, lho. Penasaran nggak sih, bagaimana ciriciri bakteri dan bagaimana pula caranya berkembang biak? Kok bisa ada banyak begitu, ya? Yuk, kita bahas bersama-sama! 1. Ciri-ciri Bakteri Secara umum, bakteri memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Merupakan organisme mikroskopik dengan diameter 0,5 – 1 mikron dan panjangnya 1 – 20 mikron Uniseluler dan hidup umumnya berkoloni Memiliki dinding sel yang tersusun dari mukopolisakarida dan peptidoglikan. Materi Struktur, Cara Hidup dan Reproduksi Bakteri Mapel Biologi kelas 10 SMA Materi Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Mapel Biologi kelas 10 SMA Soal Bakteri Mapel Biologi Kelas 10 SMA Pada bakteri-bakteri tertentu, terutama bakteri yang bersifat patogen, bagian terluar dari tubuhnya dilindungi oleh kapsul. Kapsul ini terbentuk dari lendir yang disekresikan sendiri oleh bakteri. Memiliki inti sel tanpa membran inti atau bersifat prokariotik. Di dalam sitoplasma tidak terdapat organel seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan Golgi, atau vakuola. Akan tetapi, memiliki ribosom sebagai tempat sintesis protein. Memiliki DNA berbentuk sirkuler yang disebut plasmid. Pada kondisi yang tidak menguntungkan, bakteri dapat membentuk endospora yang berfungsi melindungi bakteri dari panas dan gangguan alam. Ada yang memiliki flagela sebagai alat gerak dan ada juga yang tidak memiliki flagela. Umumnya berkembang biak secara vegetatif. Umumnya tidak berklorofil Sifat hidup ada yang bersifat autotrof dan heterotrof. 2. Struktur Sel Bakteri Struktur tubuh bakteri terdiri atas bagian-bagian seperti kapsul atau lapisan lendir, dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, granula cadangan makanan, vakuola gas, klorosom, flagela, dan pilus. Untuk lebih jelas struktur sel bakteri dapat kalian lihat pada gambar berikut ini. Gambar 2. Struktur sel bakteri Sumber Berdasarkan gambar, penjelasan struktur sel bakteri sebagai berikut. a. Kapsul atau lapisan lendir Kapsul atau lapisan lendir merupakan lapisan terluar dari tubuh bakteri yang berfungsi sebagai pelindung, menjaga sel dari kekeringan, atau membantu pelekatan sel bakteri pada sel lain substrat. Kapsul atau lapisan lendir disekresikan oleh bakteri. Kapsul, jika berupa lapisan pelindung yang tebal. Biasanya kapsul dimiliki oleh bakteri-bakteri patogen. Kapsul tersusun dari bahan glikoprotein. Bagi bakteri patogen, kapsul berfungsi melindungi bakteri dari sistem antibodi yang dikeluarkan oleh sel tubuh inang. Lapisan lendir, jika berupa lapisan pelindung yang tipis. Biasanya lapisan lendir dimiliki oleh bakteri-bakteri saprofit. Lapisan lendir tersusun dari bahan air dan polisakarida. b. Dinding sel Dinding sel merupakan pelindung bakteri yang tersusun dari bahan peptidoglikan, yaitu gabungan antara protein dan polisakarida. Fungsi peptidoglikan adalah untuk mempertahankan bentuk sel bakteri, melindungi sel, dan menjaga sel agar tidak mudah pecah jika berada di lingkungan yang hipotonis. Namun, sel bakteri dapat pecah jika berada di lingkungan yang hipertonis mengalami plasmolisis. Ketebalan lapisan peptidoglikan berpengaruh pada pewarnaan Gram. Bakteri Gram positif, misalnya Propionibacterium memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal, sedangkan bakteri Gram negatif, misalnya Azotobacter memiliki lapisan peptidoglikan yang tipis. c. Membran plasma Membran plasma merupakan lapisan pelindung yang tersusun dari bahan protein dan fosfolipid. Membran sel bersifat selektif permeabel, yaitu hanya dapat dilewati oleh zat-zat tertentu. Fungsi membran sel adalah membungkus sitoplasma, tempat pembentukan mesosom, dan mengatur pertukaran zat di dalam dan di luar sel. d. Mesosom Mesosom merupakan organel yang berasal dari penonjolan membran sel ke arah sitoplasma. Fungsi mesosom adalah menghasilkan energi, membentuk dinding sel baru saat pembelahan sel, dan menerima DNA saat konjugasi. e. Sitoplasma Sitoplasma merupakan cairan koloid yang mengandung molekul-molekul organik, garam-garam mineral, DNA, klorosom, dan ribosom. Fungsi sitoplasma adalah sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme sel. f. DNA DNA merupakan materi genetik di dalam sel bakteri. Terdapat dua macam DNA pada bakteri, yaitu DNA kromosom dan DNA nonkromosom plasmid. DNA kromosom berfungsi menentukan sebagian sifat-sifat metabolisme bakteri. Pada bakteri, DNA kromosom berupa rantai ganda melingkar yang terkumpul seperti serat kusut atau disebut region nukleoid. Plasmid merupakan DNA nonkromosom yang berbentuk sirkuler dan berukuran lebih kecil dibandingkan dengan DNA kromosom. Plasmid dapat bereplikasi tanpa kontrol DNA kromosom dan dapat dengan mudah ditransfer ke sel bakteri lainnya saat terjadi konjugasi. Fungsi plasmid adalah menentukan sifat-sifat tertentu, seperti sifat patogen, sifat fertilitas, atau sifat kekebalan terhadap antibiotik. Baca juga - Soal Keanekaragaman Hayatig. Pili Pili jamak Pillus atau fimbriae merupakan rambut-rambut yang berdiameter lebih kecil, lebih kaku, dan lebih pendek daripada flagela. Pilus atau fimbriae terletak di sekitar dinding sel. Fungsi pilus atau fimbriae adalah sebagai berikut. Membantu bakteri menempel pada media tempat hidupnya. Melekatkan diri dengan sel bakteri lainnya sehingga terjadi transfer DNA saat proses konjugasi. Pilus untuk konjugasi disebut pilus seks. Flagela merupakan alat gerak pada bakteri yang tersusun dari senyawa protein dan terdapat di dinding sel. 3. Pengelompokan Bakteri Bakteri dapat dikelompokkan berdasarkan beberapa faktor, antara lain berdasarkan perbandingan signature sequence, bentuk sel, karakteristik dinding sel, dan ada tidaknya flagela. a. Berdasarkan perbandingan signature sequence urutan basa khas. Berdasarkan perbandingan signature sequence urutan basa khas pada RNA ribosom, bakteri dibagi menjadi 5 kelompok utama, yaitu Proteobacteria, bakteri Gram positif, Spirochaeta, Cyanobacteria, dan Chlamydia. b. Berdasarkan karakterisitik dinding sel Berdasarkan karakteristik dinding selnya, bakteri dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut. 1 Bakteri Gram positif Bakteri Gram positif adalah bakteri yang dinding selnya mengandung lapisan peptidoglikan yang tebal sehingga menyerap warna violet dengan pewarnaan Gram. Contohnya Actinomyces, Lactobacillus, Propionibacterium, Clostridium, Eubacterium, dan Staphylococcus 2 Bakteri Gram negatif Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya mengandung lapisan peptidoglikan yang tipis sehingga menyerap warna merah dengan pewarnaan Gram. Contohnya Rhizobium leguminosarum, Salmonella typhi, Helicobacter pylori, Neisseria gonorrhoeae, dan Haemophilus influenzae. Lapisan peptidoglikan yang tipis tersebut terletak di ruang periplasmik antara membran plasma dan membran luar. Bakteri Gram negatif yang bersifat patogen lebih berbahaya dibandingkan dengan bakteri Gram positif. Hal ini disebabkan bakteri Gram negatif memiliki membran luar pada dinding selnya yang tersusun dari lipopolisakarida. Membran tersebut dapat melindungi bakteri dari sistem pertahanan inang dan dapat menghalangi masuknya obatobatan antibiotik. Selain itu, membran luar dapat bersifat toksik bagi sel inang c. Berdasarkan bentuk sel Sel bakteri memiliki beberapa macam bentuk, seperti bulat kokus, batang basil,bulat-batang kokobasil, dan spiral spirilum. Gambar 3. Pengelompokan bakteri berdasarkan bentuk. Sumber d. Berdasarkan ada tidaknya flagela Berikut ini gambar beberapa bakteri berdasarkan alat geraknya. Gambar 4. Pengelompokan bakteri berdasarkan alat geraknya. Sumber Berdasarkan ada tidaknya flagela, bakteri dapat dikelompokkan sebagai berikut. Bakteri atrik adalah bakteri yang tidak memiliki flagela. Contohnya, Escherichia coli. Bakteri monotrik adalah bakteri yang memiliki satu flagela pada salah satu ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas aeruginosa. Bakteri lofotrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela pada salah satu ujung selnya. Contohnya, Pseudomonas fluorescens. Bakteri amfitrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela pada kedua ujung selnya. Contohnya, Aquaspirillum serpens. Bakteri peritrik adalah bakteri yang memiliki banyak flagela yang tersebar di seluruh permukaan dinding selnya. Contohnya, Salmonella typhi. 4. Cara Hidup Bakteri Bakteri dapat hidup di berbagai habitat sesuai dengan cara hidupnya. Ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Bakteri yang hidup bebas ada yang dapat menyusun makanannya sendiri autotrof dan ada juga yang tidak. Bakteri dapat hidup di berbagai habitat sesuai dengan cara hidupnya. Ada yang hidup bebas, ada pula yang hidup sebagai parasit pada manusia dan hewan. Bakteri yang hidup bebas ada yang dapat menyusun makanannya sendiri autotrof dan ada juga yang tidak Bakteri aerob dan bakteri anaerob dapat menyusun makanannya sendiri heterotrof. Umumnya, bakteri dapat tumbuh subur di lingkungan yang cenderung basah dan lembap, dengan suhu 25 – 37oC. Akan tetapi, ada juga bakteri yang dapat hidup pada kondisi lingkungan ekstrem seperti asam, basa, panas, dingin, asin, manis, ada oksigen, atau tanpa oksigen. Berdasarkan kebutuhan terhadap oksigen, bakteri dapat dikelompokkan menjadi bakteri aerob, bakteri anaerob fakultatif, dan bakteri anaerob obligat. a. Bakteri aerob Bakteri aerob adalah bakteri yang memerlukan oksigen untuk kelangsungan hidupnya. Jika tidak terdapat oksigen, bakteri akan mati. Oksigen diperlukanuntuk mengoksidasi glukosa atau zat organik lainnya seperti etanol menjadi CO2 dan energi. Energi yang diperoleh akan digunakan untuk melakukan aktivitas hidup seperti berkembang biak. Contoh bakteri aerob adalah bakteri nitrifikasi, yaitu Nitrosomonas, Nitrosococcus, dan Nitrobacter, serta bakteri Thiobacillus ferrooxidans, Acetobacter, dan Hydrogenomonas. 1 Bakteri anaerob fakultatif Bakteri anaerob fakultatif adalah bakteri yang dapat hidup, baik dengan oksigen atau tanpa oksigen. Contoh bakteri anaerob fakultatif adalah Escherichia coli, Lactobacillus, dan Aerobacter aerogenes. 2 Bakteri anaerob obligat Bakteri anaerob obligat adalah bakteri yang tidak membutuhkan oksigen dalam hidupnya. Jika ada oksigen, bakteri akan mati. Contoh bakteri anaerob obligat adalah Clostridium tetani penyebab penyakit tetanus, Methanobacterium penghasil gas metana, dan Bacteroides fragilis penyebab abses atau tumpukan nanah di usus. 3 Bakteri Autortof Bakteri autotrof adalah bakteri yang dapat membuat makanannya sendiri dari senyawa anorganik. Untuk membuat makanannya, bakteri membutuhkan sejumlah energi. Berdasarkan sumber energi yang digunakan, bakteri autotrof dibedakan menjadi bakteri fotoautotrof dan bakteri kemoautotrof. Bakteri fotoautotrof adalah bakteri yang menggunakan cahaya matahari sebagai sumber energinya bakteri ini memiliki pigmenpigmen fotosintetik seperti pigmen hijau bakterioklorofil atau bakteriviridin, pigmen kuning karoten, pigmen ungu bakteriopurpurin, dan pigmen merah bakteriorhodopsin. Contohnya, bakteri Rhodopseudomonas dan Rhodospirillum yang berwarna kemerahan dan tidak menghasilkan belerang, serta bakteri Thiocystis dan Thiospirillum yang berwarna ungu kemerahan dan menghasilkan belerang. Bakteri kemoautotrof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia sebagai sumber energinya. Energi kimia ini berasal dari reaksi oksidasi senyawa anorganik, seperti amonia NH3, nitrit NO2 –, belerang S, atau FeCO3. Contoh bakteri kemoautotrof adalah Thiobacillus ferrooxidans yang mengoksidasi besi, Nitrobacter yang mengoksidasi nitrit, atau Methanomonas yang mengoksidasi metana. Baca juga - Soal Protista4 Bakteri heterotrof Bakteri heterotrof adalah bakteri yang tidak dapat membuat makanannya sendiri, melainkan mendapatkan zat organik dari organisme lain. Bakteri heterotrof dapat hidup sebagai saprofit pengurai, parasit, atau membentuk simbiosis mutualisme dengan organisme lain. Bakteri saprofit pengurai adalah bakteri yang mendapatkan makanannya dengan cara menguraikan organisme yang telah mati atau bahan organik lainnya. Kelompok bakteri ini berperan sebagai dekomposer pengurai di alam. Bakteri saprofit dapat menguraikan bangkai, tumbuhan yang mati, atau sampah. Bakteri saprofit ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan. Contoh bakteri saprofit yang menguntungkan adalah Escherichia coli yang menguraikan sisa-sisa makanan di dalam usus besar manusia. Contoh bakteri saprofit yang menguntungkan lainnya adalah Lactobacillus casei yang digunakan untuk membuat keju. Sementara itu, contoh bakteri saprofit yang merugikan adalah Clostridium botulinum yang dapat membusukkan makanan dalam kaleng dan menghasilkan racun. Bakteri parasit adalah bakteri yang mendapatkan makanannya dari organisme lain yang ditumpanginya. Bakteri parasit umumnya adalah bakteri patogen, yaitu bakteri yang dapat menyebabkan sakit bagi tubuh inang. Contoh bakteri parasit adalah Corynebacterium diphtheriae penyebab penyakit difteri, Bordella pertusis penyebab batuk rejan, atau Mycobacterium leprae penyebab penyakit lepra. Beberapa bakteri patogen memiliki sifat oportunis, yaitu dapat hidup pada tubuh inang, tetapi akan menyebabkan sakit pada inang jika sistem kekebalan tubuhnya turun. Bakteri yang membentuk simbiosis mutualisme dengan organisme lain mendapatkan makanan dari organisme pasangannya. Di sisi lain, organisme pasangannya juga memperoleh keuntungan dari bakteri tersebut. Contohnya, Rhizobium leguminosarum yang bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan membentuk bintil akar. Bakteri Rhizobium mendapatkan makanan dari sel-sel akar dan akar akan mendapat nitrogen bebas dari bakteri tersebut. Escherichia coli juga membentuk simbiosis mutualisme dengan usus besar manusia. Escherichia coli mendapatkan makanan dari sisa-sisa pencernaan dan manusia akan mendapat vitamin K yang diperlukan oleh tubuh Baca juga - Soal Jamur5. Reproduksi Bakteri Tahukah kamu, pada umumnya, bakteri melakukan reproduksi secara aseksual,. Wah, aseksual itu berarti tidak kawin, ya? Betul banget! Bakteri membelah diri dengan proses pembelahan biner, yaitu setiap sel membelah dirinya menjadi dua. Tapi, mungkin nggak sih bakteri ini melakukan reproduksi secara seksual? Mungkin aja, lho! Caranya adalah dengan melakukan pertukaran materi genetik dengan bakteri lainnya. Bakteri dapat melakukan reproduksi dengan dua cara, yaitu reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Materi Struktur, Cara Hidup dan Reproduksi Bakteri Mapel Biologi kelas 10 SMA Materi Peranan Bakteri Dalam Kehidupan Mapel Biologi kelas 10 SMA Soal Bakteri Mapel Biologi Kelas 10 SMA a. Reproduksi aseksual Reproduksi aseksual dilakukan dengan cara pembelahan biner, yaitu pembelahan dari satu sel menjadi dua sel. Pembelahan biner merupakan pembelahan amitosis, karena terjadi secara langsung dan tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan sel. Berikut ini adalah gambar pembelahan biner pada bakteri. Gambar 4. Pembelahan biner pada bakteri. Sumber b. Reproduksi Seksual Reproduksi seksual dilakukan dengan cara rekombinasi gen melalui konjugasi, transduksi, dan transformasi. Konjugasi adalah reproduksi seksual dengan cara memindahkan materi genetik secara langsung dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri lainnya melalui jembatan konjugasi. Transduksi adalah rekombinasi gen antara dua sel bakteri yang diperantarai oleh virus fag bakteriofag. Virus fag temperat virus yang dapat bereplikasi secara litik dan lisogenik merupakan virus yang paling cocok untuk melakukan proses transduksi. Transformasi adalah rekombinasi gen dengan cara pemindahan secara langsung sedikit materi genetik dari suatu bakteri ke bakteri lainnya tanpa melalui jembatan konjugasi. Bakteri-bakteri yang dapat melakukan transformasi secara langsung adalah bakteri-bakteri yang dapat memproduksi enzim khusus. Contohnya Rhizobium, Neisseria, Bacillus, dan Pneumococcus. Untuk lebih jelas reproduksi bakteri secara seksual dapat dilihat pada gambar berikut ini ! Gambar 5. Reproduksi seksual pada bakteri. Sumber C. Rangkuman Bakteri merupakan organisme mikroskopik dengan diameter 0,5 – 1 mikron dan panjangnya 1 – 20 mikron, uniseluler, bersifat prokariotik, Memiliki DNA berbentuk sirkuler yang disebut plasmid, memiliki dinding sel yang tersusun dari mukopolisakarida dan peptidoglikan dan hidup umumnya berkoloni, . sifat hidup ada yang bersifat autotrof dan heterotrof. Umumnya berkembang biak secara vegetatif dengan cara pembelahan biner, tetapi dapat juga berkembangbiak secara seksual yakni dengan konjugasi, transduksi dan transformasi. D. Penugasan Mandiri Identifikasilah bagian-bagian sel bakteri berikut ini ! Keterangan Gambar 1. ..................................................................... 2. ...................................................................... 3. ..................................................................... 4. ..................................................................... 5. ..................................................................... 6. ..................................................................... 7. ..................................................................... 8. ..................................................................... E. Latihan Soal Untuk mengukur kemampuan dalam pembelajaran 1 kalian dapat menjawab soalsoal berikut ini. Plilihlah salah satu jawaban yang paling tepat. 1. Dinding sel bakteri tersusun atas persenyawaan antara polisarida dan protein. Persenyawan tersebut dikenal dengan.... A. Hemiselulosa B. Kitin C. Selulosa D. Pektin E. Peptidoglikan 2. Bakteri merupakan kelompok prokariota. Dasar pengelompokan tersebut adalah... A. Sel bakteri tidak memiliki inti sel B. Sel bakteri tidak memiliki membran inti sel C. Sel bakteri memiliki plasmid D. Kemampuan hidup sel bakteri untuk berkoloni E. Sel bakteri yang bersifat uniseluler. 3. Perhatikan gambar sel bakteri berikut ini ! Berdasarkan gambar bagian yang berfungsi sebagai pelindung, menjaga sel dari kekeringan, dan membantu sel bakteri melekat pada substrat lainnya adalah.... A. 1 B. 2 C. 3 D. 4 E. 5 4. Perhatikan gambar cara reproduksi bakteri berikut ini ! Berdasarkan gambar merupakan pembiakan bakteri secara .... A. Konsjugasi B. Pembelahan binner C. Peleburan sel D. Transduksi E. Transpormasi 5. Bakteri ada yang hidup bebas dilingkungan dan dapat mensintesis makanannya sendiri. Sifat hiup yang demikian disebut.... A. Autotrof B. Heterotrof C. Aerob D. Anaerob E. Aerob Fakultatif KUNCI DAN PEMBAHASAN1. E Dinding sel bakteri tersusun atas peptidoglikan Dinding sel tumbuhan tersusun atas hemiselulosa, selulosa, pektin, lignin dan kitin. 2. B Sel berdasarkan membran inti sel ada dua kelompok yaitu Prokariota dan Eukariota. Prokariota artinya sel yang tidak memiliki membran inti. Eukariota artinya sel yang memiliki membran inti sel. 3. A Keterangan gambar dan Fungsinya Kapsul berfungsi sebagai pelindung, menjaga sel dari kekeringan, dan membantu sel bakteri melekat pada substrat lainnya Sitoplasma berfungsi sebagai tempat berlangsungnya reaksi-reaksi metabolisme sel. Ribosom berfungsi sebagai tempat sintesis protein Flagel berfungsi sebagai alat gerak Nukleoid berfungsi sebagai materi genetik bakteri 4. B Berdasarkan gambar dari 1 sel menjadi 2 sel dan pembelahan terjadi secara langsung. Proses yang demikian disebut Pembelahan binner 5. A Autotrof artinya mempunyai kemampuan untuk dapat mensintesis makanannya sendiri. Heterotrof artinya tidak dapat membuat makanan sendiri. Aerob artinya memerlukan oksigen. Anaerob artinya tidak memerlukan oksigen. Aerob fakultatif artinya bakteri yang dapat hidup baik pada kondisi ada ataun tidak ada oksigen. F. Penilaian Diri
30Soal Latihan dan Kunci Jawaban Pokok Bahasan Virus-Biologi SMA/MA Kelas 10. KEMENTERIAN AGAMA. MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BANYUMAS. PENILAIAN HARIAN SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2020/2021. POKOK BAHASAN VIRUS. Mata Pelajaran : BIOLOGI Hari, tanggal : Kelas : X IPA Waktu : Perhatian : a. Semua jawaban dikerjakan di lembar jawab yang tersedia.
– Bakteri adalah kelompok monera yang secara umum biasanya disebut sebagai eubacteria. Golongan bakteri yang umum ditemukan di alam, yaitu eubacteria, terdapat hampir di semua tempat, seperti di udara, air, hingga tubuh makhluk eubacteria tidak memiliki inti sel dan tersusun dari tiga bagian utama, yakni membran sel, sitoplasma, serta organel sel. Beberapa bakteri memiliki struktur dengan fungsi yang serupa dengan klorofil sehingga mereka mampu menghasilkan makanan sendiri. Jenis-jenis bakteri Dilansir dari Sumber Belajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kemdikbud, kelompok bakteri terbagi menjadi lima kelompok berdasarkan urutan basa khas, yakni1. Proteobacteria Proteobacteria adalah kelompok bakteri yang anggotanya memiliki bentuk yang bervariasi. Proteobacteria dibagi menjadi tiga jenis, yakni Baca juga Bakteri Usus Bikin Proses Menurunkan Berat Badan Lebih Sulit, Kok Bisa? a. Bakteri ungu Sesuai dengan namanya, bakteri ini adalah bakteri yang biasaya berwarna ungu, merah, cokelat, atau oranye. Bakteri ungu merupakan organisme fotoautotrof yang memiliki klorofil dan karotenoid sehingga mampu menghasilkan makanan melalui proses fotosintesis. b. Proteobacteria kemoautotrof Bakteriyang termasuk dalam bakteri bacilli memiliki bentuk seperti tongkat atau batang dengan ujung melingkar, fusiform, atau segi empat.Ukuran bakteri ini 1 - 10 µm panjangnya, dan 0,3 - 1,0 µm lebarnya. Bakteri yang berbentuk batang pendek dengan ujung melingkar biasanya disebut coccobacilli.Sementara itu, apabila terjadi pembelahan, bakteri jenis ini jarang berhubungan satu sama lain Pengertian Bakteri Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik prokariota dan domain yang sangat kecil mikroskopik, dan memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat di bidang makanan, obat, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana tanpa nukleus / inti, kerangka sel, dan organel lain seperti mitokondria dan kloroplas. Ini adalah perbedaan mendasar antara sel prokariotik dengan sel eukariotik lebih kompleks. Bakteri dapat ditemukan hampir di mana di tanah, air, udara, dalam simbiosis dengan organisme dan agen parasit patogen, bahkan dalam tubuh manusia. Secara umum, ukuran 0,5-5 m bakteri, tetapi ada bakteri tertentu yang bisa sampai 700 m dengan diameter, yang Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan prekursor sangat berbeda peptidoglikan. Beberapa jenis bakteri yang motil dapat bergerak dan mobilitas adalah karena flagel tersebut. Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu Kokus Coccus adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan memiliki beberapa variasi berikut Mikrococcus, jika kecil dan tunggal Diplococcus, jka beberapa 2-2 Tetracoccus, jika holding empat dan bentuk persegi Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus Staphylococcus, jika bergerombol Streptokokus, jika bergandengan membentuk rantai Basil Bacillus adalah kelompok atau bakteri berbentuk batang silinder, dan memiliki variasi berikut Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai Spiral Spirilum adalah bakteri yang melengkung dan memiliki variasi berikut Vibrio, bentuk koma, jika kelengkungan kurang dari setengah lingkaran bentuk koma Spiral, jika kelengkungan lebih dari setengah lingkaran Spirochete, jika lengkungan membentuk struktur yang fleksibel. Ciri-Ciri Bakteri Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu Organisme multiselluler Prokariot tidak memiliki membran inti sel Umumnya tidak memiliki klorofil Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam Hidup bebas atau parasite Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan. Struktur Bakteri Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu Struktur dasar dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri Meliputi dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula penyimpanan Struktur tambahan dimiliki oleh jenis bakteri tertentu Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora. Struktur dasar sel bakteri Struktur dasar bakteri Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan polisakarida ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya tipis. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun atas lapisan fosfolipid dan protein. Sitoplasma adalah cairan sel. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas protein dan RNA. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang dibutuhkan. Struktur sel bakteri Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda peptidoglikan. Beberapa jenis bakteri bersifat motil mampu bergerak dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. Bakteri memiliki bentuk sel yang bervariasi, bulat coccus, batang bacillus dan lengkung vibrio, coma atau spiral. Umumnya sel bakteri yang berbentuk bulat berdiameter sekitar 0,7 – 1,3 mikron. Sedangkan sel bakteri berbentuk batang lebarnya sekitas 0,2 – 2,0 mikron dan panjangnya 0,7 – 3,7 mikron. Bagian tubuh bakteri pada umumnya dapat dibagi atas 3 bagian yaitu dinding sel, protoplasma di dalamnya terdapat membran sel, mesosom, lisosom, DNA, endospora, dan bagian yang terdapat di luar dinding sel seperti kapsul, flagel, pilus. Di antara bagianbagian tersebut ada yang selalu didapatkan pada sel bakteri, yaitu membran sel, ribosom dan DNA. Bagian-bagian ini disebut sebagai invarian. Sedangkan bagian-bagian yang tidak selalu ada pada setiap sel bakteri, misalnya dinding sel, flagel, pilus, dan kapsul. Bagianbagian ini disebut varian. Susunan bagian-bagian utama sel bakteri, dijelaskan sebagai berikut Membran sel Membran sel merupakan selaput yang membungkus sitoplasma beserta isinya, terletak di sebelah dalam dinding sel, tetapi tidak terikat erat dengan dinding sel. Bagi membran sel sangat vital, bagian ini merupakan batas antara bagian dalam sel dengan lingkungannya. Jika membran sel pecah atau rusak, maka sel bakteri akan mati. Membran sel terdiri atas dua lapis molekul fosfolipid. Pada lapisan fosfo-lipid ini terdapat senyawa protein dan karbohidrat dengan kadar berbeda-beda pada berbagai sel bakteri. Ribosom Ribosom merupakan bagian sel yang berfungsi sebagai tempat sintesa protein. Bentuknya berupa butir-butir kecil dan tidak diselubungi membran. Ribosom tersusun atas protein dan RNA. DNA Deoxyribonucleic Acid DNA merupakan materi genetik, terdapat dalam sitoplasma. DNA bakteri berupa benang sirkuler melingkar. DNA bakteri berfungi sebagai pengendali sintesis protein bakteri dan pembawa sifat. DNA bakteri terdapat pada bagian menyerupai inti yang disebut nukleoid. Bagian ini tidak memiliki membran sebagaimana inti sel eukariotik. Dinding sel Dinding sel bakteri tersusun atas makromolekul peptidoglikan yang terdiri dari monomer-monomer tetrapeptidaglikan polisakarida dan asam amino. Berdasarkan susunan kimia dinding selnya, bakteri dibedakan atas bakteri gram-positif dan bakteri gramnegatif. Susunan kimia dinding sel bakteri gram-negatif lebih rumit daripada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri grampositif hanya tersusun atas satu lapis peptidoglikan yang relatif tebal, sedangkan dinding sel bakteri gram-negatif terdiri atas dua lapisan. Lapisan luar tersusun atas protein dan polisakarida, lapisan dalamnya tersusun atas peptidoglikan yang lebih tipis dibanding lapisan peptidoglikan pada bakteri gram-positif. Dinding sel bakteri berfungsi untuk memberi bentuk sel, memberi kekuatan, melindungi sel dan menyelenggarakan pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya. Flagel Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri, meskipun tidak semua gerakan bakteri disebabkan oleh flagel. Flagel berpangkal pada protoplas, tersusun atas senyawa protein yang disebut flagelin, sedikit karbohidrat dan pada beberapa bakteri mengandung lipid. Jumlah dan letak flagel pada berbagai jenis bakteri bervariasi. Jumlahnya bisa satu, dua, atau lebih, dan letaknya dapat di ujung, sisi, atau pada seluruh permukaan sel. Jumlah dan letak flagel dijadikan salah satu dasar penggolongan bakteri. Pilus Pada permukaan sel bakteri gram-negatif seringkali terdapat banyak bagian seperti benang pendek yang disebut pilus atau fimbria jamak dari pilus. Pilus merupakan alat lekat sel bakteri dengan sel bakteri lain atau dengan bahan-bahan padat lain, misalnya makanan sel bakteri. Kapsul Kapsul merupakan lapisan lendir yang menyelubungi dinding sel bakteri. Pada umumnya kapsul tersusun atas senyawa polisakarida, polipeptida atau protein-polisakarida glikoprotein. Kapsul berfungsi untuk perlindungan diri terhadap antibodi yang dihasilkan sel inang. Oleh karenanya kapsul hanya didapatkan pada bakteri pathogen. Endospora Di antara bakteri ada yang membentuk endospora. Pembentukan endospora merupakan cara bakteri mengatasi keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan. Keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan antara lain panas, dingin, kering, tekanan osmosis dan zatkimia tertentu. Jika kondisi lingkungan membaik maka endospora akan tumbuh menjadi sel bakteri. Endospora bakteri tidak berfungsi sebagai alat perkembangbiakan, tetapi sebagai alat perlindungan diri. Sel-sel bakteri yang membentuk spora tampak sebagai ruangan berisi benda bulat, yang letaknya dapat di salah satu ujung ruang itu, dapat pula di tengah-tengah. Apabila lingkungan hidup bakteri menjadi buruk, maka banyak yang mati, akan tetapi ada juga bakteri-bakteri yang dapat membentuk spora spora yang tahan terhadap lingkungan ynag buruk seperti kekeringan, kekurangan bahan makanan dan lain sebagainya. Jika keadaan menjadi baik kembali, maka spora itu akan tumbuh menjadi bakteri biasa yang disebut bentuk vegetaif. Spora-spora pada bakteri ini dibentuk disebelah dalam dinding sel bakteri sehigga dinamakan endospora. Proses pembentukan endospora yang di dalam sel induk dikenal sebagai sporulasi atau sporogenesis. Pada tahap pertama proses sporulasi ini dapat dilihat terjadinya replikasi kromosom bakteri dan sebagai kecil dari sitoplasma terpisah oleh suatu sekatseptum spora. Sekat spora ini menjadi membrane yang berlapis dua yang masing-masing mengelilingi kromosom dab sitoplasma. Struktur ini seluruhnya dibungkus idalam sel asal yang disebut fore spore. Lapisan-lapisan peptidoglikan yang tebal terdapat diantara 2 lapisan membran. Kemudian suatu mantel spora yang tebal yang terdiri dari protein terbentuk disebelah luar membran. Mantel ini berfungsi untuk melindungi endospora terhadap zat-zat kimia keras. Kemudian endospora dapat keluar atau bebas dari sel. Letaknya endospora di dalam sel bakteri tergantung dari spesies bakterinya. Apabila endospora telah matang dinding sel vegetatif melebur dan endospora dibebaskan. Inti endospora yang mengalami dehidrasi yang tinggi, hanya mengandung sedikit DNA, RNA, ribosom, enzim dan beberapa molekul yang penting. Endospora itu dapat dianggap sebagai bentuk laten dari bakteri yang dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama sekali. Endospora yang kembali kepada keadaan vegetatif mengalami suatu proses yang disebut dengan germinasi. Proses germinasi atau perkecambahan ini dipacu adanya kerusakan fisik dan kemis pada mantel endospora. Enzim-enzim yang terdapat dalam endospora akan merusak lapisan-lapisan lain terdapat di sekeliling endospora, kemudian air dapat masuk sehingga metabolism dapat berlangsung. Oleh karena satu sel vegetatif hanya membentuk satu endospora, maka sporogenesis pada bakteri bukan merupakan alat perkembangbiakan, karena tidak ada pertambahan jumlah sel. Dipandang dari segi klinis, endospora ini sangat penting karena tahan terhadap pemanasan, pendinginan, penggunaan zat-zat kimia dan radiasi. Kebanyakan sel vegetatif akan mati pada suhu 700C sedangkan endospora dapat tetap hidup pada air mendidih sampai setengah jam atau lebih. Habitat Bakteri Habitat sangat beragam; lingkungan laut, tanah, udara, permukaan daun, dan bahkan dapat ditemukan dalam organisme hidup. Diperkirakan jumlah sel mikroorganisme yang mendiami bumi ini adalah 5×1030. Bakteri dapat ditemukan dalam tubuh manusia, terutama di saluran pencernaan yang jumlah sel adalah 10 kali lebih banyak dari jumlah sel-sel tubuh manusia. Oleh karena itu, kolonisasi bakteri mempengaruhi tubuh manusia. Ada berbagai jenis bakteri yang mampu daerah menghabitasi dari saluran pencernaan manusia, terutama usus, seperti bakteri asam laktat dan kelompok Enterobacter. Contoh bakteri yang biasa ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus. Selain itu, ada juga kelompok lain bakteri, yaitu probiotik, menguntungkan karena mendukung kesehatan dan bahkan dapat mencegah pembentukan kanker usus besar. Selain saluran pencernaan, bakteri juga dapat ditemukan pada permukaan kulit, mata, mulut, dan kaki manusia. Kaki manusia di mulut dan ada sekelompok bakteri yang dikenal sebagai metilotrof, sekelompok bakteri yang mampu menggunakan senyawa karbon tunggal untuk mendukung pertumbuhannya. Di rongga mulut, bakteri ini menggunakan dimetil sulfida senyawa yang berperan dalam menyebabkan bau mulut manusia. Pengaruh lingkungan terhadap bakteri Suhu Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup. Khusus untuk bakteri, suhu lingkungan lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen penting lainnya dari sel bakteri sehingga sel akan mati. Berdasarkan kisaran suhu kegiatan, bakteri dibagi menjadi 4 kelompok Bakteri Psikrofil, yaitu bakteri yang hidup di suhu daerah antara 0 ° – 30 ° C, dengan suhu optimum 15 ° C. Mesofil bakteri, bakteri yaitu yang hidup di daerah suhu antara 15 ° – 55 ° C, dengan suhu optimum 25 ° – 40 ° C. Termofil bakteri, bakteri yang dapat hidup di daerah suhu tinggi antara 40 ° – 75 ° C, suhu optimum 50-65 ° C Bakteri Hipertermofil, yaitu bakteri yang hidup pada kisaran suhu 65-114 ° C, dengan suhu optimum 88 ° C. Kelembaban relatif Secara umum, bakteri memerlukan kelembaban relatif relative humidity, RH yang cukup tinggi, sekitar 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terkandung di udara. Pengurangan kadar air dari aktivitas metabolik protoplasma menyebabkan berhenti, misalnya, pada pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan menurunkan daya tahan dan elastisitas dinding sel mereka ketika RH lingkungan kurang dari 84%. Cahaya Cahaya adalah salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik di paparan cahaya normal. Namun, paparan cahaya dengan intensitas ultraviolet UV tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik menggunakan sinar UV, sinar-x, dan sinar gamma untuk mensterilkan bakteri lingkungan dan mikroorganisme lainnya teknik iradiasi diketahui bahwa telah berkembang sejak awal abad ke-20. Radiasi Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat mematikan bagi organisme hidup, terutama bakteri. Misalnya pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit akut hati, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker. Namun, ada kelompok tertentu bakteri yang dapat bertahan hidup paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari resistansi radiasi tehadap manusia, yaitu Deinococcaceae. REPRODUKSI BAKTERI Bakteri bereproduksi secara vegetatif dengan membelah diri secara biner. Pada lingkungan yang baik bakteri dapat membelah diri tiap 20 menit. Pembuahan seksual tidak dijumpaipada bakteri, tetapi terjadi pemindahan materi genetik dari satu bakteri ke bakteri lain tanpa menghasilkan zigot. Peristiwa ini disebut proses paraseksual. Ada tiga proses paraseksual yang telah diketahui, yaitu transformasi, konjugasi, dan transduksi. Namun, proses pembiakan cara seksual berbeda dengan eukariota lainnya. Sebab, dalam proses pembiakan tersebut tidak ada penyatuan inti sel sebagaimana biasanya pada eukarion, yang terjadi hanya berupa pertukaran materi genetika rekombinasi genetik. Berikut ini beberapa cara pembiakan bakteri dengan cara rekombinasi genetik dan membelah diri Rekombinasi Genetik Adalah pemindahan secara langsung bahan genetic DNA di antara dua sel bakteri melalui proses berikut Transformasi Transformasi adalah perpindahan materi genetik berupa DNA dari sel bakteri yang satu ke sel bakteri yang lain. Pada proses transformasi tersebut ADN bebas sel bakteri donor akan mengganti sebagian dari sel bakteri penerima, tetapi tidak terjadi melalui kontak langsung. Cara transformasi ini hanya terjadi pada beberapa spesies saja, . Contohnya Streptococcus pnemoniaeu, Haemophillus, Bacillus, Neisseria, dan Pseudomonas. Diguga transformasi ini merupakan cara bakteri menularkan sifatnya ke bakteri lain. Misalnya pada bakteri Pneumococci yang menyebabkan Pneumonia dan pada bakteri patogen yang semula tidak kebal antibiotik dapat berubah menjadi kebal antibiotik karena transformasi. Proses ini pertama kali ditemukan oleh Frederick Grifith tahun 1982. Transduksi Transduksi adalah pemindahan materi genetik bakteri ke bakteri lain dengan perantaraan virus. Selama transduksi, kepingan ganda ADN dipisahkan dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima oleh bakteriofage virus bakteri. Bila virus – virus baru sudah terbentuk dan akhirnya menyebabkan lisis pada bakteri, bakteriofage yang nonvirulen menimbulakan respon lisogen memindahkan ADN dan bersatu dengan ADN inangnya, Virus dapat menyambungkan materi genetiknya ke DNA bakteri dan membentuk profag. Ketika terbentuk virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus yang terbentuk memiliki dua macam DNA yang dikenal dengan partikel transduksi transducing particle. Proses inilah yang dinamakan Transduksi. Cara ini dikemukakan oleh Norton Zinder dan Jashua Lederberg pada tahun 1952. Konjugasi Konjugasi adalah bergabungnya dua bakteri + dan – dengan membentuk jembatan untuk pemindahan materi genetik. Artinya, terjadi transfer ADN dari sel bakteri donor ke sel bakteri penerima melalui ujung pilus. Ujung pilus akan melekat pada sel peneima dan ADN dipindahkan melalui pilus tersebut. Kemampuan sel donor memindahkan ADN dikontrol oleh faktor pemindahan transfer faktor = faktor F Pembelahan Biner Pada pembelahan ini, sifat sel anak yang dihasilkan sama dengan sifat sel induknya. Pembelahan biner mirip mitosis pada sel eukariot. Badanya, pembelahan biner pada sel bakteri tidak melibatkan serabut spindle dan kromosom. Pembelahan Biner dapat dibagi atas tiga fase, yaitu sebagai berikut Fase pertama, sitoplasma terbelah oleh sekat yang tumbuh tegak lurus. Fase kedua, tumbuhnya sekat akan diikuti oleh dinding melintang. Fase ketiga, terpisahnya kedua sel anak yang identik. Ada bakteri yang segera berpisah dan terlepas sama sekali. Sebaliknya, ada pula bakteri yang tetap bergandengan setelah pembelahan, bakteri demikian merupakan bentuk koloni. Pada keadaan normal bakteri dapat mengadakan pembelahan setiap 20 menit sekali. Jika pembelahan berlangsung satu jam, maka akan dihasilkan delapan anakan sel. Tetapi pembelahan bakteri mempunyai faktor pembatas misalnya kekurangan makanan, suhu tidak sesuai, hasil eksresi yang meracuni bakteri, dan adanya organisme pemangsa bakteri. Jika hal ini tidak terjadi, maka bumi akan dipenuhi bakteri. Jenis-Jenis Bakteri organisme multiselluler Prokariota tidak ada nukleus dari membran sel Umumnya tidak memiliki klorofil Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s / d ratusan mikron umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s / d 5 mikron. Memiliki bentuk tubuh yang beragam Hidup bebas atau parasit Hidup di lingkungan yang ekstrim seperti sumber air panas, kawah atau gambut tidak mengandung dinding sel peptidoglikan Hidup kosmopolitan di berbagai lingkungan yang mengandung dinding sel peptidoglikan Bakteri Penyebab Penyakit Bakteri Pseudomonas Aeruginosa Jenis bakteri bisa masuk jaringan tubuh, yang dapat menyebabkan infeksi seperti infeksi paru-paru, infeksi kornea dan infeksi saluran kemih. Bakteri Vibrio Cholera Jenis bakteri dapat menyebabkan kolera asiatica, seseorang yang terinfeksi bakteri ini dapat menyebabkan gejala seperti diare. Bakteri Vibrio El Tor Jenis bakteri dapat ditularkan melalui gigitan tikus dan dapat menyebabkan gejala seperti demam mendadak. Bakteri Escherichia Coli Sementara jenis bakteri dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit gastrointestinal. Bakteri Jenis bakteri yang biasa menyerang bayi, terutama pada bayi baru lahir. Bakteri Salmonella Typhi Bakteri ini dapat menyebabkan seseorang terinfeksi tifus perut, penyakit ini dapat menyebabkan gejala seperti demam tinggi yang mencapai suhu hingga 40 ° C. Bakteri Shigella Dysenteriae Bakteri ini dapat menyebabkan seseorang terinfeksi dengan penyakit seperti disentri basiler yang ditandai dengan gejala demam tinggi mendadak. Demikian Penjelasan Tentang Bakteri adalah Ciri, Struktur, Habitat, Reproduksi, Jenis dan Penyakit Semoga Bermanfaat Untuk Semua Pembaca 😀 Baca Juga Pengertian Monera – Sejarah, Ciri, Golongan, Bakteri, Jenis, Peran, Ganggang Biru, Contoh Ciri Ciri Bakteri Reproduksi Virus – Pengertian, Cara, Strategi, Bakteriofage, Virus Hewan, Contohnya Struktur Sel Bakteri Bakteri Thiobacillus Ferrooxidans Reproduksi Sel Bakteri Ciri-Ciri Bakteri Mycoplasma Dalam Biologi Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari 37 Bakteri berikut yang merugikan manusia yaitu.. a. Balantidium coli b. Bacillus anthrachis c. Vibrio comma d. Eschericia coli e. Salmonela thyposa 38. Clostridium tetani merupakan bakteri yang hidupnya bersifat anaerob, artinya bakteri tersebut .. a. hidup tanpa memerlukan karbohidrat b. menggunakan oksigen dari udara untuk bernapas Bakteri memiliki cara untuk bertahan dilingkungan yang tidak cocok dengan endospora dan lapisan lendir. Endospora merupakan sebuah fase yang dilakukan oleh beberapa bakteri, seperti Bacillus dan Clostridium memproduksi bentuk pertahanan hidup pada kondisi yang tidak menguntungkan. Endospora ini tahan terhadap kondisi lingkungan ekstrem seperti suhu yang tinggi, kekeringan, senyawa kimia beracun dan radiasi sinar UV. Lapisan lendir merupakan struktur bakteri berfungsi sebagai lapisan pelindung, menjaga sel dari kekeringan, membantu melekatkan diri pada substrat, dan menunjukkan virulensi suatu bakteri. Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat yaitu E.
Pencemaranudara terjadi karena masuknya polutan (benda yang menyebabkan pencemaran) ke dalam atmosfer. Dampaknya membuat kualitas dan fungsi udara menurun. Standar pencemaran udara dapat ditentukan berdasarkan lima zat pencemar utama yaitu karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), Ozon (O3), dan partikel debu.
BerandaPerhatikan tabel nama bakteri dan perannya berikut...PertanyaanPerhatikan tabel nama bakteri dan perannya berikut ini! Manakah yang menunjukkan pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya?Perhatikan tabel nama bakteri dan perannya berikut ini! Manakah yang menunjukkan pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya? I - a dan II - eI - d dan V - cII - a dan III - eIII - b dan IV - cIV - b dan V - dPembahasanBerikut adalah pasangan bakteri dengan peranannya Dengan demikian, pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya adalah Bacillus thuringiensis III - bioinsektisida b Escherichia coli III - membentuk vitamin K c Jawaban yang tepat adalah adalah pasangan bakteri dengan peranannya Dengan demikian, pasangan yang tepat antara bakteri dan peranannya adalah Bacillus thuringiensis III - bioinsektisida b Escherichia coli III - membentuk vitamin K c Jawaban yang tepat adalah D. Perdalam pemahamanmu bersama Master Teacher di sesi Live Teaching, GRATIS!163Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!©2023 Ruangguru. All Rights Reserved PT. Ruang Raya Indonesia
1 Konstruksi kolam. Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. Listibadilah Listibadilah Biologi Sekolah Menengah Atas terjawab Pasangan bakteri dan tempat hidupnya yang sesuai,yaitu coli-pankreas pneumoniae-paru-paru laut berkadar garam leguminosarum-akar tanaman anggrek Iklan Iklan Harlem155 Harlem155 D. Karena Diplococcus Pneumoniae menimbulkan penyakit Pneumia/Radang Paru-Paru yang terletak pada paru paru Iklan Iklan AnnisaPelajar AnnisaPelajar D. Thermoplasma-air laut berkadar garam kalo salah Iklan Iklan Pertanyaan baru di Biologi plisss kak tolong jawab segera dikumpulkan!!!!!!!!!​ Iritabilitas merupakan salah satu ciri-ciri mahluk hidup. Pernyataan berikut ini yang tidak sesuai terkait iritabilitas adalah B. ESSAY 1. Tuliskan 4 ciri-ciri jamur ? 2. Jelaskan metagenesis lumut? 3. Berdasarkan fungsinya daun pada tumbuhan paku terbagi menjadi 2, tuliskan k … eduanya serta jelaskan ? 4. Jelaskan perbedaan antara fase polip dan medusa pada Cnidaria ? 5. Jelaskan arti istilah dibawah ini a. Oskulum b. Arkegonium c. Metagenesis d. Misellium e. Hermafrodit​ 1. Ibu hamil yang menggunakan obat yang tergolong teratogen, akan besar kemungkinan menyebabkan gangguan pada bayi yang dilahirkannya. Efek samping te … rsebut tergolong dalam? A. Dose-dependent B. Delayed effect C. Withdrawal syndrome D. Fast Effect E. Dose-independent 2. Penggunaan Metformin pada pasien Diabetes Melitus dengan dosis besar dapat meyebabkan efek samping hipoglikemi. Kondisi tersebut merupakan golongan efek samping obat tipe? A. Dose-dependent B. Delayed effect C. Withdrawal syndrome D. Fast Effect E. Dose-independent 3. Pengguna narkotika akan mengalami efek kecanduan bila berhenti mengkonsumsi obat secara tiba-tiba. Efek samping tersebut termasuk dalam kategori? A. Dose-dependent B. Delayed effect C. Withdrawal syndrome D. Fast Effect E. Dose-independent 4. Efek Samping Obat yang timbul tidak tergantung tehadap dosis obat yang diberikan termasuk dalam klasifikasi? A. Dose-independent B. Dose-dependent C. Delayed effect D. Withdrawal syndrome E. Fast Effect 29. Sebuah virus ditempatkan pada sebuah kubus berukuran besar dengan volume V. Virus tersebut memiliki kemampuan untuk membelah diri dengan kelajuan … menjadi dua bagian yang sama besar tiap detiknya. Pada detik ke 200, virus tersebut memenuhi seluruh bagian kubus. Pada detik ke berapa virus tersebut menyisi 1/4 dari volume kubus tersebut? ​ Sebelumnya Berikutnya Iklan Bakterinitrogen yang hidup bebas yaitu Azotobacter chroococcum, Clostridium pasteurianum, dan Rhodospirillum rubrum. Pengenalan pasangan sesuai antara tanaman dengan bakteri yang diikuti oleh pelekatan bakteri Rhizobium pada permukaan rambut akar tanaman. jenis bakteri dan tempat tumbuh bakteri tersebut dan terutama pH tanah (Islami Istilah “Archae” berasal dari bahasa Yunani archaio yang berarti kuno. Sebagian besar spesies Archaebacteria memang menempati lingkungan yang ekstrem dan lingkungan-lingkungan ekstrem semacam ini menyerupai habitat pada bumi purbakala bumi kuno. Mereka dapat hidup di tempat yang makhluk hidup lain tidak dapat ditemukan, seperti pada lingkungan yang hampir beku di Antartika atau sebaliknya dapat ditemukan pada sumber air panas dengan temperatur 92°C. Selain itu, Archaebacteria juga dapat ditemukan pada tempat dengan kadar garam atau kadar asam sangat tinggi. Kita dapat mengatakan bahwa Archaebacteria adalah prokariot yang tempat hidupnya di lingkungan ekstrem. Penemuan kelompok Archaebacteria ini sekarang banyak menarik perhatian ahli biologi untuk mempelajari gen-gen yang dapat mengode enzim-enzimnya guna dimanfaatkan dalam rekayasa genetik untuk menghasilkan organisme-organisme baru yang dapat hidup di lingkungan ekstrem seperti mereka. Dalam sistem klasifikasi pada sistem enam kingdom, Archaeobacteria termasuk dalam satu kingdom tersendiri. Yang termasuk Archaeobacteria, yaitu bakteri yang hidup di sumber air panas, di tempat berkadar garam tinggi, di tempat yang panas dan asam. Pertama kali diidentifikasikan pada tahun 1977 oleh Carl Woese dan George Fox. Ada tiga jenis archaebacteria berdasarkan habitatnya, yaitu metanogen, Halofil ekstrim, dan Termofil ekstrim. 1 Metanogen Dinamai metanogen karena sesuai dengan metabolisme energinya yang khas, yaitu H2 digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi metana CH4 . Pembentukan metana ini hanya dapat terjadi dalam kondisi yang benar-benar tanpa oksigen anaerobik obligat. Jadi, kelompok ini sangat tidak menoleransi adanya oksigen. Ketika melakukan proses pembentukan metana metanogenesis bahkan akan teracuni dengan adanya oksigen. Kelompok makhluk hidup ini hidup di lumpur dan rawa tempat mikroba lain telah menghabiskan semua oksigen. Hasil metanogenesis berupa metana, yang keluar sebagai gelembung dari tempat tersebut, dikenal dengan gas rawa. Metanogen juga merupakan pengurai penting yang digunakan dalam pengolahan kotoran. Beberapa petani telah mencoba menggunakan mikroba ini untuk mengubah sampah dan kotoran hewan menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar berharga. Spesies metanogen lain menempati lingkungan anaerobik di dalam perut hewan dan berperan penting dalam proses nutrisi seperti rayap, dan herbivora lain terutama yang mengandalkan makanan dari selulosa. Contoh organisme metanogenik adalah Lachnospira multiparus organisme ini mampu menyederhanakan pektin, Ruminococcus albus mampu menghidrolisis selulosa, Succumonas amylotica memiliki kemampuan menguraikan amilum dan Methanococcus janashii penghasil gas methane. 2 Halofil Ektrim Halofil berasal dari bahasa Yunani halo yang artinya garam dan philos yang artinya pencinta. Kelompok mikroba ini hidup di tempat dengan kadar garam tinggi seperti Great Salt Lake dan Laut Mati. Beberapa spesies halofil ekstrem memiliki toleransi terhadap salinitas kadar garam rendah, sementara spesies lainnya memerlukan suatu lingkungan yang sepuluh kali lebih asin dari air laut, untuk dapat tumbuh. Berbeda dengan kelompok metanogen yang anaerob obligat, kebanyakan dari kelompok ini adalah aerobik obligat atau membutuhkan oksigen untuk hidupnya. Contoh organisme halofil ekstrim adalah dari Genus Halobacterium dan Halococcus yang mencakup bakteri halofil ekstrem, bersifat aerob, dan heterotrof tidak dapat membuat makanannya sendiri. Bakteri genus tersebut banyak ditemukan di tambak garam laut. Pada saat terjadi penggandaan sel dari halobakterium yang mengandung karotenoid, air akan berwarna merah intensif. Selain itu, Halobakterium dan Halococcus dapat tumbuh optimum pada larutan NaCl 3,5 sampai 5 molar serta mampu memanfaatkan energi cahaya untuk metabolisme tubuhnya. 3 Termofil Ekstrim Sesuai dengan namanya thermo panas, philos suka, mikroba termofil ini dapat bertahan hidup dalam lingkungan panas. Kondisi optimum yang dibutuhkan oleh kelompok ini adalah suhu 60°C – 80°C. Sebagai contoh, genus Sulfolobus, Termoplasma, Pyrodictium dan Termococcus dapat hidup di mata air panas sulfur di Yellowstone National Park dan mendapatkan energinya dengan cara mengoksidasi sulfur. Karena suka dengan panas dan asam, kelompok ini disebut juga termoasidofil. Termofil lain yang dapat memetabolisasi sulfur adalah Thermus aquaticus yang hidup pada suhu 105°C di daerah dekat lubang hidrotermal di laut dalam. Seorang ahli dari University of California bernama James Lake, meyakini bahwa termofil ekstrem adalah prokariota yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan eukariotik makhluk hidup yang selnya sudah mempunyai selaput inti. Peranan Archaebacteria dalam Kehidupan Sebagai bahan bakar biogas. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, kelompok organisme metanogen melakukan metabolisme secara anaerob yaitu menggunakan H2 untuk mereduksi CO2 menjadi metana CH4 . Dengan demikian, mikroba ini dapat dimanfaatkan untuk mengubah sampah dan kotoran hewan menjadi metana yang dapat digunakan sebagai bahan bakar berharga. Sebagai bahan detergen. Archaebacteria adalah jenis organisme bersel satu yang suka hidup di tempat yang ekstrem, seperti terlalu panas, terlalu dingin, atau terlalu asam. Zat yang terkandung dalam archaebacteria ini digunakan dalam tambahan sabun cuci karena dapat menghilangkan noda dalam suhu dan pH yang tinggi. Sebagai bahan industri makanan. Selain bahan keras, ternyata archaebacteria juga dapat digunakan sebagai bahan industri makanan yang bisa mengubah pati jagung menjadi destrin sejenis karbohidrat yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagai pembersih pencemaran. Seperti halnya membersihkan noda, arhaebacteria dalam jumlah besar merupakan organisme yang sangat bermanfaat mengatasi pencemaran seperti penumpahan minyak di lautan. Kebiasaannya hidup di lingkungan ekstrem membuatnya berhasil membersihkan pencemaran yang kotor. Membantu pencernaan makanan. Beberapa spesies metanogen seperti Ruminococcus albus mampu menghidrolisis selulosa. Spesies ini menempati lingkungan anaerobik di dalam perut hewan dan berperan penting dalam membantu pencernaan hewan seperti sapi, kambinga, kerbau dan herbivora lain terutama yang mengandalkan makanan dari selulosa. Demikianlah artikel tentang jenis-jenis Archaebacteria berdasarkah habitat beserta contoh dan peranannya bagi kehidupan. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda. apabila terdapat kesalahan dalam penulisan huruf, kata atau kalimat mohon dimaklumi. Terimakasih atas kunjungannya dan sampai jumpa di artikel berikutnya. rPms.
  • 55y63xqgba.pages.dev/423
  • 55y63xqgba.pages.dev/284
  • 55y63xqgba.pages.dev/337
  • 55y63xqgba.pages.dev/188
  • 55y63xqgba.pages.dev/298
  • 55y63xqgba.pages.dev/233
  • 55y63xqgba.pages.dev/416
  • 55y63xqgba.pages.dev/69
  • pasangan bakteri dan tempat hidupnya yang sesuai yaitu